Semarang. Awal Juli 2022, ratusan orang muda Katolik selama tiga hari membina diri membentuk pribadi yang dapat bersahabat dan bekerja sama dengan orang muda lintas agama dan kepercayaan. Para peserta berdinamika bersama dalam kegiatan Interreligious Youth Camp di Rumah Retret Syalom, Semarang. Kegiatan ini merupakan rangkaian dari program Srawung Orang Muda Lintas Agama dan Kepercayaan dengan tema “Berani Bergaul dan Berani Berperan” yang diselenggarakan Keuskupan Agung Semarang (KAS).
Saat membuka acara, Vikaris Jendral Keuskupan Agung Semarang, Rm. Yohanes Rasul Edy Purwanto, Pr berpesan, “Menghadapi tahun politik yang menghangat, orang muda lintas agama dan kepercayaan hendaknya dapat menjaga situasi tetap terkendali dengan menjaga persatuan dan kesatuan.”
Pada session pertama, motivator Herry Ziau mengajak para peserta untuk berani meninggalkan zona nyaman agar berani berkenalan dengan teman-teman yang berbeda latar belakang. Harry Ziau mengingatkan, “Hargailah orang samping kanan atau kirimu yang kamu jumpai karena siapa tahu kelak dia akan menjadi orang penting yang berpengaruh pada hidupmu. Kita dapat saja berjodoh dalam arti luas dengan orang-orang yang kita jumpai. Sebagai Orang muda, harapannya kita berani berbaur, berkontribusi dan berdampak positif bagi orang lain.”
Untuk memperkaya wawasan para peserta, Fr. Wahyu Mega, SJ dan Simon Dodit membantu para peserta memiliki kepekaan terhadap permasalahan sosial masyarakat dan menggunakan media sosial secara bijak untuk perjuangan mewujudkan perdamaian.
Selanjutnya, para peserta berlatih berkomunikasi dan kerja sama dengan mengikuti aktivitas outbound. Para peserta diajak untuk bekerja sama memecahkan persoalan-persoalan yang ada. Para peserta berkesempatan untuk berlatih konsentrasi dengan berjalan meniti tali di atas kolam serta flying fox.
Menjelang akhir pertemuan, para peserta mendapatkan teladan inspiratif dari Setyawan Budi, Koordinator Persaudaraan Lintas Agama dan Kepercayaan Kota Semarang, terkait dengan kegiatan orang muda lintas agama dan kepercayaan yang sudah berjalan beberapa waktu ini.
Sementara itu, Rm. Eduardus Didik Chahyono, SJ, Ketua Komisi Hubungan Antaragama dan Kepercayaan Kevikepan Semarang, menjelaskan, “Srawung Orang Muda Lintas Agama dan Kepercayaan ini bertujuan membentuk kader-kader pelopor dan penjaga perdamaian Negara Kesatuan Republik Indonesia. Kami mencintai dan merasakan betapa bahagianya hidup di Indonesia yang memiliki keberagaman agama, suku, bahasa, dan berbagai perbedaan yang lain. Sangat disayangkan bila masih ada sekelompok kecil masyarakat yang pemikiran dan tindakannya tidak selaras dengan Pancasila dan semangat persatuan Indonesia. Orang Muda lintas agama dan kepercayaan ini berkomitmen mengajak seluruh komponen bangsa untuk merayakan dan merawat keberagaman dalam Negara Kesatuan Republik Indonesia.”
Kegiatan Srawung terwujud berkat kerja sama antara para pengurus Komisi Hubungan Antaragama dan Kepercayaan, Komisi Kepemudaan Kevikepan Semarang, dan komunitas-komunitas agama serta kepercayaan di berbagai tempat. Komunitas Srawung Orang Muda masih akan berproses pada waktu-waktu ke depan dengan merancang kegiatan yang menarik dan berguna bagi masyarakat.
71 Views
0 comments